KONGRES PSSI
di Bali 26 Maret nanti bukan mejadi alternatif terakhir bagi Nurdin Halid untuk
memimpin sepak bola. Seandainya Nurdin gagal terpilih sebagai ketua di kongres
PSSI, dia masih berpeluang memimpin organisasi yang lebih tinggi: Asosiasi
Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).
Seperti
dirilis melalui situs resmi AFF kemarin (19/2), nama Nurdin muncul dalam daftar
nominasi presiden dan wakil presiden AFF. Agenda pemilihan rencananya dihelat
di Bangkok, 10 April mendatang.
Dalam
perebutan kursi presiden AFF nanti, Nurdin akan bersaing dengan Sultan Haji
Ahmad Shah (Malaysia) dan Worawi Makudi (Thailand). Dilihat dari latar
belakang, dua pesaing Nurdin tidak bisa dianggap enteng. Karena keduanya
merupakan pejabat tinggi Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC).
Ahmad Shah
sebelumnya dikenal sebagai salah satu dari empat wakil presiden AFC. Sementara
Worawi merupakan executive committee (exco) FIFA dari AFC. Hal ini jelas
berbanding jauh dengan sosok Nurdin yang kalah ketika melaju dalam pemilihan
exco AFC Januari lalu.
Terkait
masuknya Nurdin dalam nominasi tersebut, mantan pengurus PSSI Tondo Widodo
menganalisa bahwa para pengurus AFF tidak mendapat informasi utuh terkait sosok
Nurdin. "Padahal, Nurdin pernah dua kali dipenjara. Kemungkinannya ada
dua, mereka tidak menerima informasi yang utuh soal Nurdin, atau lobi yang
hebat," kata Tondo.
Pria yang
juga mantan pengurus PSSI itu mengaku masih ingat ungkapan Nurdin dalam Kongres
Sepak Bola Nasional 2010 lalu. "Saat itu Nurdin mengaku punya kelemahan
dalam bahasa Inggris. Kalau mau memimpin AFF apa dia mau pakai bahasa
isyarat," papar dia. Di sisi lain, Tondo juga menyebut pencalonan Nurdin
sebagai pejabat AFF merupakan bagian dari antisipasi jika gagal di kongres PSSI